PEKANBARU, SIAGANEWS.CO- Pelajar SLTA atau SMU sederajat merupakan potensi yang sangat tinggi terhadap kerawanan korban kecelakaan lalu lintas dengan sepeda motor menjadi sarana kendaraan tertingginya. Sedangkan untuk faktor penyebab terjadinya kecelakaan tertinggi adalah kecerobohan dari si pengendara lalu lintas. salah satunya yaitu kecelakaan dari depan seperti mendahului kendaraan tidak aman , berpindah jalur tanpa melihat spion , kecepatan tinggi sehingga tabrak belakang karena gagal antisipasi , jarak aman dengan kendaraan didepan dan jarak pandang yang tidak luas dan berkeselamatan.
Menanggapi hal di atas Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda, Sik, Minggu (8/5) siang mengatakan bahwa kasus kecelakaan yang banyak menimpa para pelajar tersebut harus menjadi perhatian bersama.
“Hal ini perlu menjadi bahan pemikiran kita bersama demi keselamatan generasi penerus bangsa agar tidak sia sia menjadi korban kecelakaan baik meninggal, maupun cacat yang justru dapat menghentikan langkahnya untuk berkarya”,ucap Kasat Lantas.
Aksi euforia para pelajar pada Sabtu (7/5) malam kemarin yang tidak menggunakan helm dan berboncengan lebih dari satu orang serta pelanggaran lalu lintas lainnya adalah salah satu bukti nyata para pelajar SMU tersebut rentan dan berpotensi menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Menurut Zulanda peranan dari para orang tua adalah kunci dari keberhasilan untuk menyelamatkan para generasi bangsa tersebut.
“Hal ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh salah satu institusi saja tapi harus dilakukan secara konperensif terutama pangkal dari semua ini adalah peran orang tua yang memberikan anaknya kendaraan walaupun belum cukup umur atau belum memiliki kompetensi mengemudi (SIM), dan kalaupun sudah memiliki hal tersebut harus selalu mengingatkan untuk menggunakan helm , menyalakan lampu besar dan tidak memodifikasi kendaraan yang justru dapat menghilangkan manfaat keselamatan dalam kendaraan tersebut”, ucap Zulanda.
Terakhir Zulanda kembali mengajak para orang tua untuk bersama sama saling menjaga anak anak dan keluaraga kita bersama agar tidak menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
“Mari kita bersama sama menjaga anak anak kita dimulai dari keluarga terdekat kita untuk menjadi penjaga kehidupan dari keganasan jalan raya”, tutup Zulanda.