PEKANBARU, SIAGANEWS.CO – Aksi ugal ugalan para pelajar usai pengumuman kelulusan di Kota Pekanbaru mendapat tindakan tegas dari Kepolisian Resort Kota Pekanbaru pada Sabtu (7/5) sore hingga malam hari. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs. Aries Syarief Hidayat, MM sebelumnya telah memerintahkan jajarannya bahka jika aksi pelajar tersebut lewat pukul 18.00 wib masih berkeliaran di jalan raya agar dibubarkan saja untuk dilakukan pembinaan. Perintah langsung dari orang nomor satu di jajaran Polresta Pekanbaru tersebut langsung terlihat saat Polisi mendatangi titik kumpul para pelajar di lapangan Purna MTQ sekitar pukul 18.30 wib.
Patroli dari Satuan Lalu Lintas yang mendatangi pelajar tersebut sempat membuat para pelajar kocar kacir namun dengan cepat puluhan pelajar yang masih menggunakan seragam sekolah yang telah dicoret coret tersebut sudah terkepung. Tidak perlu waktu lama bagi kepolisian puluhan kendaraan yang terjaring langsung dilakukan tilang teguran dan edukasi di tempat oleh Polantas dan setelah di berikan edukasi serta penjelasan bahayanya ugal ugalan di jalan raya puluhan pelajar tersebut di persilahkan pulang ke rumah masing masing dengan tertib.
Usai melakukan penertiban di sekitar purna MTQ, Patroli lalu lintas juga menemukan tiga orang pelajar perempuan yang berdiri di bak belakang mobil masih dengan menggunakan seragam sekolahnya, tidak ingin kecelakaan lalu lintas terjadi patroli dari Sat Lantas kembali menegur tiga orang para pelajar ini untuk selanjutnya di persilahkan pulang ke rumah masing masing.
Ulah para pelajar yang tersebar di beberapa lokasi ini sempat membuat pihak kepolisian kewalahan karena jumlah mereka yang banyak dan tersebar di beberapa lokasi. Puncaknya lewat pukul 21.00 wib akhirnya petugas kepolisian mengambil tindakan tegas, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda, Sik yang langsung memimpin jalannya penertiban aksi konvoi para pelajar tersebut saat dikonfirmasi Minggu (8/5) siang menyampaikan bahwa karena sudah lewat malam hari akhirnya tindaka tegas dilakukan.
“Sebelumnya kita telah mengeluarkan himbauan baik di media cetak maupun online serta medsos bahwa agar jangan ada para pelajar yang melakukan aksi konvoi yang melanggar peraturan lalu lintas serta berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain, dalam penertiban ini kita lakukan secara bertahap pukul 17.00 wib hingga 20.00 wib kita lakukan pembubaran dan tindakan dengan tilang teguran kepada pelajar untuk segera pulang ke rumah masing masing dan tidak konvoi dijalan. Namun setelah pukul 21.00 wib ternyata masih juga kita temukan para pelajar yang berada diluar masih menggunakan seragam sekolah yamh telah dicoret coret berkumpul dan konvoi di jalan raya, oleh karena itu kita lakukan tindakan tegas”, ucap Kasat Lantas.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Kasat Lantas tindakan tegas yang dimaksud ialah dengan melakukan tindakan penilangan terhadap kendaraan para pelajar, dengan maksud pihaknya tidak ingin aksi dan ulah pelajar tersebut dapat membahayakan diri mereka sendiri serta orang lain.
“Tindakan tegas yang kita lakukan adalah sebagai wujud peduli kita terhadap adek adek peljar tersebut karena jika kita lakukan pembiaran maka akan berpotensi membahayakan diri mereka sendiri serta orang lain di jalan raya”, jelas Kasat Lantas.
Dari penertiban tersebut data yang di dapat dari Sat Lantas sebanyak 230 tilang teguran, 153 tilang dengan barang bukti 20 unit kendaraan roda dua dan sisanya surat surat kendaraan, ditambahkan oleh Kasat Lantas pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh para pelajar yaitu tidak menggunakn Helm, don berboncengan lebih dari satu orang.
“total pelanggaran 230 teguran, 153 tilang dan 20 unit sepeda motor kita amankan selebihnya surat surat kendaraan kita tilang,. Pelanggaran terbanyak yaitu para pelajar tidak menggunakan helm, baik yang mengendarai maupun yang dibonceng serta berboncengan lebih dari satu orang”, tambah Kasat Lantas.
Terakhir Kasat Lantas menghimbau kepada kepada para orang tua dan juga pihak sekolah agar lebih memperhatikan anak anaknya karena akan lebih baik jika euphoria seperti ini diganti dengan hal yang lebih positif dan bernilai keagamaan.
“peranan orang tua dan pihak sekolah adalah kunci pencegahan dari awal, sebaiknya anak yang ingin melihat pengumuman kelulusan diantar oleh oleh orang tuanya langsung dan pulang jangan membiarkan anaknya sendirian apalagi membawa sepeda motor, serta pihak sekolah dapat membuat program khusus usai kelulusan dengan merencanakan hal yang positif seperti pengajian syukuran, pengumpulan baju bagi yang tidak mampu sehingga dapat menaikkan citra sekolahnya sendiri dan untuk kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar sejak tadi malam hingga saat ini masih belum ada laporannya baik dari Polresta maupun jajaran Polsek”, tutup Kasat Lantas.