PEKANBARU,SIAGANEWS.CO- Kongres HMI yang berlangsung beberapa Minggu lalu sudah benar-benar sangat meresahkan, terlebih di saat malam hari masyarakat Pekanbaru tengah tertidur pulas malah ratusan mahasiswa saling serang. Bahkan konflik kali ini mahasiswa HMI asal Makasar serta Manado dan Maluku tidak segan-segan menyerang aparat Kepolisian dengan menggunakan batu.
Atas aksi tersebutlah Polresta Pekanbaru merekomendasikan kepada Polda Riau dan Pemerintah Provinsi Riau agar Kongres diberhentikan atau tidak diadakan lagi. ” Kita sudah membahas dengan pimpinan yaitu Kapolres agar Kongres HMI dibatalkan atau Deadlock,” ucap Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM saat dikonfirmasi melalui Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK, Jumat (4/12) pagi dilokasi terjadinya konflik.
Rekomendasi dilakukan oleh pihak Kepolisian Polresta Pekanbaru bukanlah tidak beralasan, selama Kongres HMI berlansung beberapa tindakan kriminalitas seperti penganiayaan, pengrusakan, serta penjarahan dilakukan oleh masa HMi. Malah yang sangat berbahaya jika Kongres HMI terus dilakukan Konflik antar suku akan terjadi.
” Kita sudah mempertimbangkannya, dan hasil dari analisa kita selama beberapa kali Konflik terjadi bukanlah lagi berawal dari Kongres. Melainkan konflik antar suku atau sara yang nantinya akan menjadi konflik berkepanjangan,” ucap Putut.
Dikatakan lebih jaub oleh perwira berpangkat melati dua ini, bahwa dengan banyaknya bentrokan yang terjadi sesama mahasiswa HMI selama Kongres berlangsung, sangat berpengaruh besar terhadap reaksi masyarakat Pekanbaru untuk melakukan tindakan diluar batas.
” Kita juga mempertimbangkan keselamatan para mahasiswa yang melakukan kongres dan datang ke Pekanbaru, pasalnya dengan adanya aksi diluar batas ini sudah memancing masyarakat Pekanbaru. Karena bentrokan selama ini benar-benar sangat menganggu masyarakat,” tutup Putut.(tim)