BENGKALIS,SIAGANEWS.CO- Kabut asap tebal dan pekat yang terjadi sejak beberapa hari belakangan, juga mulai menganggu aktivitas pelayaran di perairan Selat Bengkalis, Selat Rupat sampai Selat Melaka. Syahbandar sendiri sudah empat hari lalu mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perusahaan pelayaran untuk berhati-hati.
Kepala Syahbandar Bengkalis Muhammad Fikri, Selasa (29/09/2015), mengatakan, Syahbandar sudah mengeluarkan amaran maupun surat edaran kepada seluruh perusahaan pelayaran yang beroperasi diwilayah kabupaten Bengkalis yang intinya diminta berhati-hati.
Selain itu, kepada nahkoda kapal diminta untuk tidak berlayar apabila kondisi cuaca semakin memburuk dan jarak pandang makin menyempit.
“Jarak pandang di perairan terutama jalur Selat Bengkalis dari Tanjung Jati sampai Tanjung Sekodi, Selat Melaka dari jalur Bantan dan Pulau Rupat semakin menyempit dan bisa membayahakan pelayaran. Saat ini jarak pandang di perairan hanya tersisa ½ mil atau sekitar 600-700 meter saja dari seharusnya jarak pandang diatas 1 mil,” ungkap Fikri.
Kemudian sambungnya, apabila kapal tetap harus berlayar diharuskan untuk menyalakan lampu keselamatan serta alat-alat navigasi kapal lainnya, menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pelayaran.
Kapal-kapal yang berlayar di periaran Selat Bengkalis atau Selat Melaka mulai kapal penumpang, ferry penyeberangan, kapal minyak (tanker), kapal barang dan pompon harus juga mengurangi kecepatan.
“Dengan jarak pandang yang semakin menyempit, kapal-kapal yang melintas harus berhati-hati. Nyalakan semua alat navigasi dan kurangi kecepatan. Kalau memang kondisi tidak memungkinkan untuk berlayar sebaiknya para nahkoda tidak memaksakan diri,” pinta Fikri.(mcr/man)