SIAGANEWS.CO- Kalau beberapa waktu lalu ribuan masyarakat Kepulauan Meranti yang hadir di pantai Betingberas Kuala Merbau, Pulau Merbau, Kepulauan Meranti, Riau, dalam pesta pantai perdana, kini giliran pemain layang-layang yang hadir di pantai bersejarah itu. Sekitar 52 pemain layang-layang sedang mengikuti festival layang-layang yang digelar oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti.
Kepala Disparpora Kepulauan Meranti, Drs H Ishak Izrai, kepada GoRiau mengatakan pihaknya akan terus menggali potensi yang ada di Kota Sagu, seperti salah satunya permainan tradisional layang-layang ini. Layang-layang dianggap perlu untuk dilestarikan karena akan memberikan pemandangan menarik bagi dunia pariwisata yang akan dikembangkan di Kepulauan Meranti.
“Kita sudah memiliki wadah, seperti Pantai Betingberas ini. Pantai ini sangat menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat, ditambah nantinya akan ada permainan layang-layang di pantai, tentu akan memberi kesan tersendiri,” kata H Ishak Izrai.
Kata Ishak lagi, membenahi pantai yang sangat bagus di Kepulauan Meranti itu memang harus dilakukan oleh banyak pihak. Agar, kedepan masyarakat akan banyak berkunjung kesana. “Kalau sudah pengunjungnya merasa aman dan nyaman, tentunya pantai ini akan semakin dikunjungi lebih ramai lagi. biarkan kita menjual potensi wisata kita dulu agar dikenal lebih luas lagi kedepannya,” ungkapnya lagi.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia pelaksana festival layang-layang perdana di Pantai Betingberas Riky Kurniawan didampingi Gunawan berharap apa yang telah digelar itu bisa diagendakan setiap tahunnya. “Kita harap ini bisa digelar setiap tahun, agar di pantai kita ini mempunyai agenda hiburan tetap,” ujar Riky pula.
Dapat disampaikan pula, Senin (12/10/2015) lalu, Disparpora telah menggelar festival layang-layang perdana di Pantai Betingberas. Festival ini digelar selama 2 hari dan dilanjutkan dengan Malam Hiburan Rakyat (Mahira) di tempat yang sama. Setidaknya ada sekitar 52 peserta dari berbagai tempat mengikuti festival ini. Dalam memberikan penilaian, panitia mendatangkan 3 juri yang diambil dari kecamatan dan kabupaten. Sementara untuk kategori penilaian dilihat dari keunikan,keindahan, lenggang-lenggok, dan dengung atau bunyi layang-layang itu saat di udara.(grc)