PEKANBARU, SIAGANEWS.CO- Dalam kurun waktu dua bulan pihak opsnal Sat Reskrim Polresta Pekanbaru berhasil menyita delapan pucuk senjata api dari berbagai aksi pelaku kejahatan dengan kekerasan. Malah anggota Kompol Bimo Arianto yang hanya berjumlah sembilan orang dengan dipimpin Kepala Unit Iptu Syahrizal terpaksa harus melakukan kontak senjata pada saat aksi perampokan di jalan Fajar Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Selasa (17/5) lalu.
Saat dijumpai diruang kerjanya Rabu (20/7) siang, Kasat Reskrim Kompol Bimo Arianto mengaku jika keberhasilan pihaknya tidak semata-mata hanya kecepatan dalam bertindak, menerima laporan dan melakukan olah TKP dengan terinci juga merupakan kunci utama pencegahan kejahatan dengan kekerasan.
“Ketika mendapatkan laporan, anggota langsung melakukan olah TKP dan mempelajari bukti yang ada. Berdasarkan itu kita segera melakukan penyelidikan. Terlebih kejahatan kekerasan yang memakan korban,” ujar Kasat.
Mantan Kasat Reskrim Polres Pelalawan dan Kasat Reskrim Polres Dumai ini mengaku jika pihaknya selalu mengutamakan pengungkapan dalam kejahatan menonjol yang dapat membuat masyarakat resah.
“Kejahatan kekerasan ini terlebih menggunakan senjata api sangat meresahkan, jadi setiap adanya laporan anggota segera turun kelapangan untuk mencari siapa pelaku sebenarnya,” katanya.
Perwira yang menggantikan AKBP Harry Wiyawan pada Mei tahun silam mengaku jika ketika penyelidikan membuat dirinya kerap lebih sering berada di luar rumah bersama anggotanya yang lain dari pada berkumpul dengan istri dan anak-anaknya. Akan tetapi, selaku pimpinan dan juga orang yang bertanggung jawab untuk melakukan pengungkapan membuat sang istri bisa menerimanya.
“Jika dipikirkan memang berat, apalagi melakukan pengungkapan kejahatan yang menjadi atensi pimpinan. Tapi bagaimanapun tetap bekerja secara ikhlas, dan sukur bersama anggota delapan pucuk senjata api bisa kita amankan dari kasus-kasus yang menonjol,” tutupnya.