SIAGANEWS.CO- Tim SAG pada Jumat (3/6/2016) secara resmi merilis penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa pebalap Moto2, Luis Salom, pada GP Catalunya.
Salom kehilangan kontrol motor Kalex yang dikendarainya saat melibas tikungan 12 Sirkuit Catalunya-Barcelona pada sesi latihan bebas kedua.
Pebalap asal Spanyol itu terjatuh dan terpelanting ke luar trek hingga menabrak pembatas sirkuit serta motornya sendiri.
Meski tim medis MotoGP dan staf Rumah Sakit Umum Catalunya sudah melakukan usaha terbaik, nyawa Salom tetap tak tertolong. Dia meninggal dunia dalam usia 24 tahun.
Penyebab crash yang dialami Salom sempat menjadi misteri. Namun, setelah melakukan investigasi terhadap data telemetri motor, teka-teki itu akhirnya terjawab.
Berikut pernyataan tim SAG terkait kecelakaan tunggal Luis Salom.
“Pada Jumat (3/6/2016), Luis Salom meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di tikungan 12 Sirkuit Catalunya pada sesi latihan bebas kedua GP Catalunya.”
Setelah menerima data telemetri dari organisasi pada Minggu (5/6/2016), staf teknis tim SAG langsung melakukan pertemuan pribadi untuk mencari fakta teknis di balik kecelakaan fatal di tikungan 12 Sirkuit Catalunya.
Analisis data telemetri dilakukan secara komprehensif oleh pemilik tim Edu Perales, manajer tim Jordi Rubio, kepala mekanik Luis Salom, Bernat Bassa, kepala mekanik Jesko Raffin, Michael Ferger, pebalap Moto2, Jesko Raffin, dan manajer Luis Salom, Marco Rodrigo.
Pada FP2, Luis Salom melakukan putaran pertamanya dan membuat waktu terbaik (1 menit 48,608 detik) sebelum kembali ke pit untuk mengganti ban belakang motor. Setelah itu, Salom kembali ke trek dan pada lap pertama setelah melakukan pit stop dia mengalami kecelakaan.
Pada lap itu, Luis tiba di titik pengereman tikungan 12 lebih lambat 6 km/jam ketimbang saat membuat waktu putaran terbaiknya. Berdasarkan data telemetri, hal itu disebabkan akselerasi yang rendah saat keluar dari tikungan 11. Karena kecepatannya berkurang, Luis mengerem 9 meter lebih ke depan supaya kecepatannya saat menikung di tikungan 12 tetap stabil.
Di titik masuk tikungan, ada bagian aspal yang tak rata dan oleh pebalap dikenal sebagai bump. Karena menunda pengereman, Luis akhirnya mengerem saat melibas bagian aspal yang tak rata (bump) itu. Pada lap sebelumnya, Luis sudah melepas rem pada titik tersebut.
Karena kecepatannya sama seperti saat membuat waktu lap terbaik pada FP2, ban depannya tertekan dan kehilangan grip saat melibas aspal yang tak rata. Ban yang kehilangan daya cengkeram itulah penyebab insiden yang berakhir tragis.
Data telemetri ini tersedia bagi teknisi yang memenuhi syarat dan ingin melakukan analisis.
Setelah insiden yang dialami Luis Salom, balapan GP Catalunya tetap dilanjutkan, tapi dengan menggunakan layout balapan F1. Pada hari perlombaan, seluruh pebalap memberikan penghormatan buat Salom. (bola)