EKBIS,SIAGANEWS.CO- Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal kuat bahwa Bank Indonesia (BI) harus mampu memaksimalkan segala instrumen yang ada seperti aktif dalam pasar obligasi pemerintah.
Menurut Ekonom PT Danareksa, Purbaya Yudhi Sadewa hal tersebut sangat perlu dilakukan lantaran asing memegang hampir 40 persen obligasi pemerintah Indonesia.
”BI harus lebih aktif di pasar obligasi pemerintah. Asing pegang hampir 40 persen obligasi pemerintah kita. Kalau mereka takut maka dampaknya akan signifikan sekali,”ujar Purbaya dalam diskusi Senator Kita, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Menurutnya, dengan banyaknya porsi kepemilikan asing di obligasi pemerintah, membuat nilai tukar Rupiah terhadap dolar mudah melemah ketika asing menjual obligasi tersebut.
“Kalau ada yang keluar di obligasi, BI jangan takut untuk beli dan jangan tunggu sampai harganya murah, ini harus dijaga harganya, supaya asing-asing lain tidak takut dan ikut menjual. Jika mereka menjual, akhirnya rupiah akan semakin tertekan,”ujarnya. (rzk/ozc)