SIAGANEWS.CO- Setidaknya empat orang luka-luka, satu tewas dan rumah tempat peribadatan terbakar akibat bentrokan antarwarga yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Mulfachri Harahap mengatakan Polda Aceh harus segera mengusut tuntas kasus tersebut, bagaimana tawuran antarwarga bisa terjadi, dan mencari siapa dalang dan provokator dalam kerusuhan itu.
“Ada kerusuhan itu kepolisian untuk melakukan penegakan hukum, dan mencari tahu apa yang melatarbelakangi itu, dan segera melakukan penindakan dan pengusutan,” ujar Mulfachri, Rabu (14/10/2015).
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR juga mengeluhkan, kerusuhan tersebut yang berujung pembakaran, padahal hanya karena sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat kepolisian segera turun tangan, lantaran betrokan tersebut menyangkut suku, ras, agama dan antar golongan (SARA).
“Ya tentu sebagai sesama anak bangsa, saya kira tidak boleh ada tindakan anarkis main hakim sendiri. Dan pemuka agama dan tokoh masyarakat juga ikut menjebatani masalah itu agar jangan sampai berkembang lebih jauh,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antarwarga terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Akibat bentrokan ini, seorang warga dikabarkan tewas dan empat orang lainnya menderita luka-luka.
Insiden ini dipicu pembakaran sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Sumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyebutkan, aksi terjadi sejak Senin (12/10/2015) tengah malam, setelah warga menilai Pemkab Aceh Singkil tidak mau memenuhi tuntutan untuk membongkar bangunan saat unjuk rasa dilakukan pada 6 Oktober 2015 lalu.
Menurut laporan kepolisian, bentrokan terjadi pada Selasa (13/10/2015) sekitar pukul 12.00 WIB. Bentrokan terjadi antara massa yang menamakan diri mereka Gerakan Pemuda Peduli Islam Aceh Singkil dan warga Desa Dangguran, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Kerusuhan berawal ketika sekelompok massa hendak menerobos barikade penjagaan ke bangunan yang dinamai Gereja HKI di Dusun Dangguran, Desa Kuta Lerangan, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil.
Aksi massa penyerbu ini mendapatkan perlawanan dari warga Desa Dangguran sehingga berujung pada bentrokan.
Akibatnya, tiga warga dan seorang personel TNI menderita luka-luka ringan, sementara satu warga bernama Samsul, warga Desa Buloh Sema, Kecamatan Suro, dikabarkan tewas. (awl/ozc)