PEKANBARU,SIAGANEWS.CO- Kreatifitas menjadi ciri utama saat kita berkunjung ke Sapu Lidi Center. Beragam produk kretif dari barang bekas ditemui hampir ditiap sudut. Suasana dan lingkungan yang asri mampu menghadirkan kenyamanan saat berada di kawasan ini.
Sapu Lidi Center yang terletak di Jalan Pahlawan Kerja, Simpang Tiga ini penuh daya tarik. Sudah berdiri selama lima tahun. Desain interiornya memanfaatkan barang-barang bekas. Tak heran, tempat ini mampu menjadi sarana edukasi serta wadah untuk membangun karakter dan mental gererasi muda.
Setidaknya itulah sedikit harapan Richard Sang, pemilik Sapu Lidi Center. Melalui baliho yang dipajang didepan galeri Sapu Lidi, Richard menuliskan lebih rinci mengenai harapannya terhadap Sapu Lidi Center.
“Harapan saya, Sapu Lidi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara dalam membangun ekonomi kreatif, guna tercapainya kesejahteraan bersama dengan mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Sesuai dengan sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tulis Richard.
Banyak sekali keunikan dari tempat ini. Barang daur ulang yang diperoleh Richard secara pribadi maupun berbagai pihak, mampu mensugesti pengunjung akan kreatifitas.
Seperti di halaman depan, kursi-kursi serta meja-meja mungil berwarna cokelat tersusun rapi. Kursi dan meja ini disediakan Richard bagi pengunjung yang ingin menikmati makanan serta minuman ala Sapu Lidi Center atau hanya sekadar duduk dan berfoto saja.
Dibagian tengah, terdapat satu pendopo yang cukup besar yang hampir mirip seperti rumah. Pendopo ini tersusun apik berbagai daur ulang barang-barang bekas mulai dari kursi, hiasan dinding, meja, hingga wastafel.
Wastafel di sini sangat unik. Terbuat dari kuali masak yang sudah tidak terpakai lagi. Kuali berwarna hitam legam berukuran besar tersebut ditopang dengan beberapa ban bekas dibawahnya.
Lantai pendopo ini juga tidak biasa. Lantainya beralaskan batu-batu kerikil berwarna putih yang menambah kesan unik bagi siapapun pengunjung yang datang.
Sementara di halaman belakang dari Sapu Lidi Center, terdapat dua buah kolam ikan. Richard mengatakan bahwa kolam ikan ini merupakan budidaya sendiri dari Sapu Lidi Center. Dibelakang kolam ikan ini terdapat sebuah tempat santai dan sedikit tertutup oleh tirai yang terbuat dari tutup botol bekas.
Pria yang lahir 40 tahun silam inipun mengaku, membangun Sapu Lidi Center karena keprihatinannya melihat kondisi Indonesia saat ini.
“Saya prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini. Pemimpin serta rakyat sekarang sudah sangat kapitalis. Segalanya diukur dengan uang. Tidak ada rasa kebersamaan untuk membangun bangsa ini,” katanya.
“Maka dari itu saya mendirikan Sapu Lidi Center ini. Di sini bisa sebagai wadah kreatifitas anak muda terutama mahasiswa. Dan di sini saya juga akan mementori mereka untuk membangun karakter serta mental yang lebih baik,” jelas Richard.
Dengan sangat menggebu-gebu, Richard menuturkan bahwa ia akan senantiasa memfasilitasi serta memberi dukungan kepada generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme serta idealisme yang tinggi terhadap bangsa ini.
“Kita hidup ini harus bermanfaat. Kasihan para leluhur kita yang telah memperjuangkan Negara Indonesia jika saat ini Indonesia bobrok karena karakter serta mental pemimpin dan generasi mudanya yang tidak baik. Rasa nasionalisme kita saat ini sudah luntur sekali,” tutur Richard.
Ayah dari dua orang anak ini juga mengatakan bahwa sebenarnya perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Melalui salah satu quote yang ditulisnya, “Gerakan Perubahan Melalui Diri Kita.”
Di bangun diatas tanah keluarga, Richard yang memiliki motto ‘Untuk Tuhan Yang Maha Esa Aku Berjanji, Untuk Indonesia Aku Berkarya” inipun mengungkapkan empat pilar kehidupan menurut versinya yaitu ‘Tau, Berbuat, Berarti dan Bersama.”
Ditanyai mengenai pemilihan nama, Richard menjelaskan bahwa berdasarkan filosofinya, Sapu Lidi semakin banyak semakin kuat. Sapu Lidi juga ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang panjang dan ada yang pendek, saling berkaitan dan saling menopang, begitu juga kita sebagai makhluk hidup, hendaknya mau bersatu padu dalam segala hal, bukan pribadi yang bergerak sendiri-sendiri.
“Sapu Lidi Center merupakan tempat atau wadah bagi siapa saja tanpa memandang usia, suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Untuk menggali potensi individu yang produktif, inovatif dan berkualitas dalam kebersamaan yang beretika dengan konsep lingkungan hijau nan asri, dengan pemanfaatan ulang barang-barang bekas menjadi layak guna,” sebutnya.
Terakhir, visi Sapu Lidi yakni mewujudkan generasi yang memiliki jiwa kebersamaan, gotong royong dalam pengembangan potensi yang kreatif, inovatif, produktif dan mandiri dalam pemanfaatan sumber daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan manfaat bagi dirinya dikemudian hari, sekaligus memberi manfaat positif bagi orang-orang di sekelilingnya.
(tripriau.com)